8.14.2008

Seperti menyesal


terisak air mata yang menghitam
membawa dara kotor berlumur
kental dan pekat
diatas sajadahMU

tunduk dalam sejuta sesal yang tak berujung
aku ingin melangkah kepintuMU

semalam masih belum kering nafsu dari badan
menjaja cinta dalam rakusnya malam
membawa petaka diujung gerimis yang menghujam
entah sampai kapan..

5 komentar:

Jenny Oetomo mengatakan...

Apa sekarang masih menyesal, tentunya saya yakin Bung sudah tidak menyesal lagi tetapi dengan mantap memandang kedepan untuk lalui rintangan yang ada, puisi yang bagus, salam

Bambang Saswanda Harahap mengatakan...

thanks
buat aku lebih semangat untuk berkarya...

Multama Nazri mengatakan...

alhamdulillah...akhirnya kamu sadar juga...hehehe
Tiada kelebihan yang maha bagus dalam diri kita selain memahami kekurangan kita sendiri....

Antown mengatakan...

fotonya bagus bro...

OOT:
ikutan kontes komen di blog saya yuk, gratis tis tis


makasih

gerry mengatakan...

didup 2 ga tsah di bwt susah! hidup 2 yg enak dikit gt lo!