8.21.2008

aku yang telah mati


semalam sayang
aku telah mati
maafkan aku yang tak sempat memberitahumu

jika ingin menjenguk
datanglah sekarang
ditempat biasa aku menghabiskan waktu
disitu ada sepucuk surat untukmu

untuk kekasihku...
hapus dulu sayang air matanya
nanti kertasnya basah
jangan sedih lagi ya
senyumlah

sayang.. aku sudah jauh
tak mungkin lagi kembali untukmu
aku membawa semua yang ada padamu
dalam sebentuk kerinduan dan kesedihan yang teramat mendalam

sesunggunya rela adalah hal yang sulit untukku
merelakanmu
maaf aku sayang
aku begitu menutup hati
dengan tidak sengaja meninggalkanmu

sampai malam ini sayang
aku begitu menyesal
mungkin kau belum tau
besok ibuku pasti mengabarimu

5 komentar:

fien prasetyo mengatakan...

hiks..hiks..sedih bgt tu kekasihnya pasti..bagus2 puisinya bang@salam kenal

namaku wendy mengatakan...

huaaa wen jadi pengen terharu deh hiks tulisannya sedih ih:(

Multama Nazri mengatakan...

seperti pohon yang kokoh, kuat diterpa badai sekalipun bahkan dari illegal loging..itu mungkin yang dirasakan kekasihmu saat kamu disisinya...tapi sekarang pohon itu tetap tumbuh namun tanpa daun, tak mungkin berbuah ranum lagi....
Kembalilah menyirami pohon itu walau dengan tetesan-tetesan kecil...dengan rabaan semu....

Jenny Oetomo mengatakan...

Wah sedih kali, semoga kepergian itu membuat perubahan yang berarti bagi yang ditinggal, Salam

Anonim mengatakan...

puisi yang disampaikan dengan bahasa yang lugas, tapi mengandung metafora yang tinggi, banyak makna tersembunyi dari sewtiap kata yang disampaikan....
sips..sips....

bos tukeran link yuk....
sesama penikmat puisi...
sepakat...????

link anda udah aku pasang di blogku...