11.21.2008

Duka Penyemir Sepatu

Aku menatap duka di bulir mata
yang tunduk menuju bumi
lalu derai ia tanpa suara
pulangkan ibu ku satu-satunya teriakmu pada gundukkan tanah merah

kematian itu nak
seperti nyanyian yang akan selalu bergema di setiap kehidupan
pasti.. ia jua menghampirimu
jangan sesali seperti kau menyesali penderitaan tanpa ampun

ambil kotak semir sepatumu
mulai dengan memacu selaju-lajunya lari
dapati harapmu yang kau pancang jauh
Tuhan lebih tau apa yang pantas untukmu

3 komentar:

goresan pena mengatakan...

sesap laku dan aku tergugu...
ada udara sesak..
ah, Tuhan selalu adil kan ?? benar kan? (im not sure)

Bambang Saswanda Harahap mengatakan...

untuk Goresan Pena:
keadilan dan kebenaran
berawal dari keyakinan...
keadilan apa yang datang tiba2 tanpa keyakinan?

jelly gamat mengatakan...

wah mantap juga ni,,
no coment gan