10.24.2008

Puisi untuk Provokator

puntung rokok di jerami
menyulut amarah
ada kedengkian yang menggetar
tinggal menunggu ketukan

ini putih
ini hitam
di tengah ada setan
membingungkan

perang yang kau inginkan?
kan sudah.!
perpecahan?
apa lagi

yah sudah, tolonglah
tinggalkan luka ini untuk sejenak berbenah
jangan rendam lagi wajah kotormu disini
binatang saja, ingin tempatnya damai

11 komentar:

goresan pena mengatakan...

hahaha...hampir sama seperti yang pernah saya tulis tahun 99 dulu...judulnya Sajak Provokator..
boleh saya bagi di sini?

Bambang Saswanda Harahap mengatakan...

hampir mbak..
kmarin waktu saya nulis saya ingin buat judul sajak provokator.. tapi untunglah,, he..he..
akhirnya jadi puisi untuk provokator..
boleh2 saja ,bak.. masa untuk berbagi kebaikan saya tolak?

Anonim mengatakan...

Akankah kedamaian menjadi nyata didunia ini suatu saat? thanks

Anonim mengatakan...

puisi ini sangat pas dan tepat untuk kondisi saat ini
tapi emang penulisnya juga sangat memahami keadaan dan situasi kali ini ya heheheh
kopi paste biasa ya mas boleh kan

Bambang Saswanda Harahap mengatakan...

untuk yulism :
mungkin ya mungkin tidak
manusialah aktornya

Bambang Saswanda Harahap mengatakan...

untuk genthokelir :
he,,he
trima kasih mas
tapi bukan brarti saya provokator lo mas.. :-)
boleh..semoga bermanfaat

goresan pena mengatakan...

aku malu mau share Mbang...hehe..kata2 nya masih 'lugu' banget...
'kasar' sekasar orangnya...hehehe..
lagian itu kan di bikin waktu masih kelas 2 SMA. bayangkan, berapa tahun lalu...nyaris 10 tahun kan?

goresan pena mengatakan...

(dengan sedikit malu, kubagi di sini yah...)

Sajak Prodvokator

Di awal-awal ia melingkar
Begitu menombak ia terbujur
Di depan massa ia memberingas
Di belakang ia menikam pelan-pelan.

Sesosok bayang samarkan heilena
Sekuntum jingga palsukan hanna
Sebongkah benggala puitiskan arcapada
Segenggam pasir lugaskan perih.

Ia menyusup dan kibarkan bendera infiltrasi
Ia berkoar butakan mata hati
Ia meradang terpingkal tertawakan nasib ini

Ia..
Bukanlah pejuang sejati
Tapi ia pecundang abadi
Yang siap menebas setiap kaki yang berdiri

Pontianak, 1999

Anonim mengatakan...

menyulut semangat apa menyulut amarah?

Bambang Saswanda Harahap mengatakan...

untuk lintang :
menyulut amarah mas..
propokasi hampir pasti menebar kebencian

yayasan abd. Wahas mengatakan...

untuk Goresan Pena
sajak provokator itu sangat bagus sekali, diksinya juga pas banget, majasnya juga bagus.......SALAM BUDAYA UNTUK SEMUA DAN SELAMAT BERKARYA.