10.27.2008

Bohong Itu...!!!

Usang
tak ada nuansa apapun mengelayut dalam dinggin
diwarung diskusi
ada sepotong sajak sedang bermain
memintal helai demi helai ocehan iblis
tidak bertenaga
raungan nada-nada penghibur seperti peminta-minta
begitu komunis bagian waktu yang disinggahi
seolah-olah kesedihan milik bersama
tapi pada nyata
seorang tua ditikam hujan tanpa apa-apa
ada politikus
ada mahasiswa
menhisap
menikmati malam dengan pongah

10 komentar:

Riri mengatakan...

puisinya delem banget maknanya.... kereen

Anonim mengatakan...

Nice poem:)

Kondisi itulah yg banyak terjadi ya.

goresan pena mengatakan...

hah...jadi teringat sewaktu di kampung halaman...
tepatnya di warung kopi...
segelas kopi menemani berjam-jam pegawai negri, mahasiswa berceloteh memaki pemerintah sementara mereka hanya menghabiskan waktu dengan bersantai berlama-lama dan mengoceh bualan mereka...
ah, tepat sekali, "bohong itu!!"

Anonim mengatakan...

..jadi ingat lagunya Mogi Darusman (rayap-rayap)...

ini reff-nya:
Rayap-rayap yg ganas merayap, ber jas-dasi makan-minum darah rakyat....
Babi-babi yg gemuk sekali, berkembang biak...tak ada yg peduli....

Anonim mengatakan...

That's the reality isn't it?

Bambang Saswanda Harahap mengatakan...

untuk bunda Ririe :
thanks apresiasinya bund

untuk Erik :
makasi mas.. real

Untuk Goresan Pena
Tepat sekali mbak, itulah yang aku alami

untuk tjonjo :
he..he.. sepertinya mas jago nyanyi ya?

Untuk eeda..
sangat nyata

Anonim mengatakan...

seperti nasib sajak2ku...
tak bertenaga...
di 'warung' diskusi...

salam, bro...

Anonim mengatakan...

andai mati terhunus oleh hujan, biar mendekam dalam sepi tanpa kawan..agar jera sdh ia menimpali hidup dgn seenggok kelicikan

Bambang Saswanda Harahap mengatakan...

untuk Goenoeng
senasib lae..
tapi msih ada harapan
suatu saat mungkin saja ia akan lebih bertenga

Bambang Saswanda Harahap mengatakan...

untuk sarahtidaksendiri
penegasan yang begitu nyaman saya baca
trims sudah berkunjung