10.12.2008

Diantara Rimbun Ilalang


begitu teduh
saat ku tinggalkan engkau di depan pintu rumah yang telah lapuk
garis melengkung di wajahmu
yang ku terjemahkan sebagai doa dan kerinduan

sampai aku kembali
ibu selalu bersenandung untuk buah cinta
terus dan teruslah nak
demikian harap-harap cemas ibu bergumam

ibu
aku bersumpah dalam seluruh daya dan upaya
disepanjang usia yang masih melekat
aku akan meneguhkan sepenuhnya langkah mu
sampai aku harus terhenti mati

silahkan..
siapa saja yang mendengar
mungkin ini kalian terjemahkan menjadi kesombongon

tapi adakah yang tahu
derita ibuku
selain aku
melihat ibu tertidur duduk di depan mesin jahit tua
sementara malam terus melangkah

sepenggal yang membekas
untuk seumur hidup
"ibu bangun.. sudah pukul tiga dinihari
mari bu.!tidur kekamar"
aku kalah dengan air mata
sambil memapah ibuku yang begitu letih

20 komentar:

Anonim mengatakan...

haloooo gimana kabarnya setelah kemarin pamit

Bambang Saswanda Harahap mengatakan...

baik..
ternyata tahun ini berbeda
dengan dua tahun sebelumnya
setiap pulang lebaran
aku selalu terhenti disana
lama baru kembali
dua lebaran sebelumnya
studi ku terhenti
kratifitas ku mati
aku kalah dengan keadaan


dan tarnyata, harapan... mampu menjadikan mimpi menjadi nyata..hingga aq bisa kembali

Anonim mengatakan...

Alahamdulliah sudah kembali...
Harapan yg kuat, ikhtiar yg tanpa henti, dan diringi dengan doa, Insya Allah menjadikan mimpi besar itu menjadi nyata.

Salam

Anonim mengatakan...

...mbang, jangan pernah pergi sebelum tugasmu kau selesaikan...tugasmu disini adalah mempuisikan kehidupan dan peristiwanya...dan itu tidak pernah ada selesainya...OK ??

Anonim mengatakan...

gila! puisinya kereeeen, bro! salut!salut!
Btw, salam kenal ya.

fien prasetyo mengatakan...

untuk ibu, takkan pernah cukup bakti ini kupersembahkan padamu..puisinya indah bang..hanyut aku didalamnya..

Bambang Saswanda Harahap mengatakan...

untuk mas erik..
trima kasih mas...
ternyata itulah semua mesin hidup ini

Bambang Saswanda Harahap mengatakan...

untuk tjonjo
trima ksih mas..
saya bangga dan betah disini
tapi kadang situasi sulit itu datang tanpa bisa diduga

Bambang Saswanda Harahap mengatakan...

untuk fatamorgana
trima ksih apresiasi dan kunjungannya
semoga kita bisa berbagi

Bambang Saswanda Harahap mengatakan...

untuk duniafien
yah memang seperti itulah..
ibu..ibu..ibu...ibu
habis katapun mungkin tidak akan pernah bisa mewakilinya

Anonim mengatakan...

bersyukurlah yg masih punya ibu, kalau aku cuma bisa mengirim doa

Anonim mengatakan...

aQ sgt terharu n sedih bacanya.....
aQ akan berusaha dgn cara apapun menjaga ibuQ mumpung dia msh ada bersamaQ....
Nice post...

meme story mengatakan...

ibuku jga seorang wanita yg ngga pantang menyerah.. untuk anak2nya... panas dingin siang malam ngga henti unt terus berjuang...

Bambang Saswanda Harahap mengatakan...

untuk Elys Welt :
sampaikan ibu doa..semoga bahagaia disana

Bambang Saswanda Harahap mengatakan...

untuk sarahtidaksendiri:
trims apresiasinya
mungkin itu lebih baik,menjaganya,, meneguhkannya dengan pengabdian dan cinta

Bambang Saswanda Harahap mengatakan...

meme story
"ibu" sebuah pemaknaan dalam keberartian

goresan pena mengatakan...

Berdoa lah teman...untuk kebahagiaan ibumu...tiada ada apa yang bisa kita lakukan selain itu, seberapapun..rasanya kita tak kan pernah snaggup memberi yang lebih..selain doa.. bukankah begitu?

salut deh, begitu pulang, menggebrak dengan tulisan yang menyentak...mengharukan, kurasakan sesak saat membayangkannya.

puisi ini manis dalam deskripsi, sederhana dalam aksara, tapi dalam pada pemaknaan dan pemahaman..

ini bambang, sahabatku. yang selalu begitu...hehe

Bambang Saswanda Harahap mengatakan...

untuk Goresan Pena..

thanks apresiasinya mbak
saya juga meyakini itu sebagai usaha sederhana yang sangat berarti.. Tuhan.. kutitip ibu dalam rahmatmu"

Anonim mengatakan...

jadi rindu ibuku... kasih ibu memang ga ada batasnya. ibu bahkan rela mengorbankan dirinya sendiri demi kebahagiaan anaknya.

Bambang Saswanda Harahap mengatakan...

untuk caroline sutrisno:
yah begitulah ibu
rindu yang memang harus semestinya ada