7.31.2008

SEBELUM MUSIM PANEN TIBA

kusinggahi nafasmu yang tersedak

kutiupkan cinta ke ubun-ubunmu

kutarik-tarik senyummu dalam dekapanku

lalu kuputar asmara dalam perladangan yang tlah kubentang

sampai semua kutanam

sampai semua kusiram

sampai semua kupupuk

sampai semua kusiangi

kutanam ketanah terdalam sampai meliuk liuk ia di hatimu

hingga akarnya menancap dalam nyawamu

kusiram sampai basah kuyup rindu bahkan membadai

sampai tak gersang oleh kering kerontang selama musim

kutabur pupuk dengan melodi alam

mendentumkan irama tawa dan tangis yang membenarkan ketulusan

kusiangi sendiri dengan kebisaan dayaku

hingga tak rimbun oleh kekosongan dan duka

{Dipanegara, 30April2008.......22.10 Wib}

Tidak ada komentar: