7.31.2008

PUisi Patah-Patah

tiada berwarna
jika kata membabi buta
terseok-seok terpatah-patah
meringkik di sudut-sudut
mengeram di panas
menggantung di badai
sekepal tangan menjamah luka
menyibak-nyibak
menggelapar dalam lingkar berbatas
tak bangkit-bangkit
hanyut puisi ke mana-mana
tak bernahkoda
tak berpendayung
tak berlayar
cuma-cuma
sampai berpisah buritan dan sauh
membatu mendebu dan lusuh
tulis terhenti
sejenak singgah dalam prasasti tua
di genangi lumpur
tak ada penziarah
Jabat tangan
jangan teteskan air mata
angkat kaki saja
biar terlihat punggung-punggung tak berdaya
tak terterima maaf
sebab setapakpun kau tiada melangkah
dari kubur
sutan takdir kecewa

Tidak ada komentar: