5.05.2009

Kami adalah Bagian Zaman yang belum berhenti mengerang

patut memantaskan kepingan-kepingan bulan itu menjadi ritme yang kandas, terlunta merangkak ditingkah injak pinjak beragam rupa, sama berjejer dilumat kumis dan ketiak dahaga, menahan bau dan geli, hingga kematian berikutnya semakin terbiasakan

punah melamunkan benak yang bersidekap diam
habis masa tertinggal dalam ketinggian yang menjadi puncak orgasme yang terlupakan. ku pun tahu, yang kita pikirkan adalah zaman yang kita diami adalah kesunyian tanpa batas, yang berlalu berlalulah,

setitik yang kau pajang menjadikan pancuran penghabis ruh dibadan
sementara kami yang apung kian tenggelam, sekalipun tidak digenangi berjenis apapun selain mantra-manrta yang dibacakan berbisik.

biar gelora dan amuk kami tuai atas perselingkuhanmu
sebab kami adalah zaman dari kesunyian yang kau onanikan
tubuh yang gemetar adalah pertanda setia atas murkamu
yang sampai saat ini belum berhenti mengerang

Tidak ada komentar: