4.27.2009

Semedi Kata

ini yang terakhir kugeruskan pada luka matahatimu, biarlah yang terucap akan memberi genang basahmata, maaf jika dalam perhelatan tertinggi ini aku tak turut, menyedu secangkir coklat panas yang telah kau pesan sejak matahari itu belum memerah. Nak.. kau ciumi bau yang ada disetumpuk kuburku.. niscaya kau akan mengerti, takdir itu tertulis jauh sebelum kau mengenal kesedihanmu sendiri.

Tidak ada komentar: