4.09.2010

Apakah kau perempuan yang aku maksud?

Tanya kepada bagian tubuhmu, semoga saja isi kepalamu mampu menjawab

aku masih baik-baik saja, sore nanti aku akan memancing di danau kepunyaan Tuhanku, jika kau ingin menyertaiku, datanglah pukul setengah tiga ke pemakaman di belakang musholla seberang jalan, tanyakan kepada kerumunan yang sedang berdoa, apakah namaku yang mereka sebut
: semoga kau ditempatkan di sisiNya

jangan kau salah sangka dulu, itulah cinta, acap kali membutakan matamu, ketahuilah aku tidak sedang bicara kematian, aku sedang menguji kekhawatiran, mulai besok kau basuh lagi segala apa yang ada di dirimu tentangku, lalu kau jemurlah di depan rumah, mungkin air deterjen terbaik yang kau beli di hypermarket terkenal di kotamu, akan mampu membersihkan ketidakmengertianmu tentangku, dan semoga juga matahari akan bisa membantu mengeringkan segala yang basah yang akan membuat tubuhmu sakit.

mungkin jarum jammu yang tidak mengerti, betapa waktu adalah kesungguhan, aku membenci keterlambatan tapi bukan menghamba kepada kecepatan, turuti semampumu, tak perlu kau beriba-iba dengan kemacetan dan keluangan yang selalu saja mempermainkan jalannya perasaan, tak akan luluh detak jantung karena airmata dan tak akan runtuh penyangga tubuh karena isak yang meledak, sebab kita bukan luka-luka yang tersusun dengan paksa.

ah sebentar, tadi malam telah kutitipkan mawar kepada ibumu, namun itu bukanlah ceritia keromantisan yang akan kita umbar di depan meja makan atau jalanan, aku ingin kau merawatnya dan menjadikan ia bagian dari tamanmu, sebelum kau berjanji tanpa bukti kepadaku, akan menjagaku sampai matiku atau matimu.

tanya kepada bagian tubuhmu, semoga isi kepalamu mampu menjawab, apakah kau perempuan yang kumaksud?

Tidak ada komentar: