11.28.2008

Gila

Bangsat
jangan panggil aku wakil rakyat
aku tak pernah jadi rakyat
kalau kau sebut lagi ku pecat kau jadi rakyat

ha...ha..ha
mau marah?
silahkan
hebat mana marah rakyat atau marah penguasa?

aku pejabat
kau cam kan itu rakyat.
sudah rakyat kok berani hidup?
mati saja sebelum nasibmu ku tiup

ha..ha..ha
itu ketawa pejabat
coba kau rakyat
ketawa pun bisanya pelan

aku pejabat
sering naik pangkat
uang berlipat
rumah bertingkat
makan uang rakyat
hushh..mulut bangsat
biasa bohong kok tiba-tiba jujur

Gelegar

tepat kau tusukkan maklumat itu di kepundan gundah
hingga seluruh rimbun galau tersibak menganga
menenggu lipatan pengkabaran itu terurai
mas aku mandul ; katamu sedu sedan

gelegar.!!
kudekap rahimmu yang akan selalu kosong
ku tiupkan nafasku yang sesak di ubun-ubun mu
menandakan aku mulai belajar tegar lebih dari ketakutanmu

mengurut dada sesabar-sabarnya
kutahan marah sejadi-sejadinya
mengapa sepagi ini kau bentur aku kabar buruk
bukan kah perjanjian itu tak pernah sadar kusepakati

jadilah ia cerita
seperti pasir sungai
terbawa hanyut
entah sampai di muara mana harapku kandas

11.27.2008

Haruskah aku SEKOLAH atau mungkin lebih baik SELAMAT TINGGAL SEKOLAH?

Saya punya keyakinan,
semakin seorang itu sekolah,
semakin tidak kreatif ia.
Karenanya, semakin takut dia mengambil resiko.....
Tak banyak yang menyadari
bahwa sejak sekolah,
sebenarnya seseorang telah menyiapkan diri
untuk hidup miskin

"Purdi E. Chandra"

Benarkah Sekolah Konvensional Indonesia adalah Sekolah yang Sebenarnya?

parameter :
harus mempelajari mata pelajaran trigonometri/matriks dll sementara anda bercita2 hanya menjadi seniman?

serba ketakutan dengan PR yang menumpuk sekalipun harus menyontek (selalu tertekan)
satu hari otak kita harus dibolak balik antara mata pelajar biologi/agama dan bahasa sekaligus (2 jam satu mata pelajaran)?

Disiplin yang begitu mengikat dengan penyeragaman secara total

Patuh kepada guru sepatuh-patuhnya sekalipun nilai kepatuhan itu terkadang tidak pantas dengan beragamnya pola tingkah pendidik

jika pendidikan itu hanya bisa diajarkan melalui Hati... ternyata Guru Killer selalu menghantui

setiap ajaran baru dan sekolah baru orang tua kurang mampu akan menambah/menumpuk hutang untuk membeli seragam/buku pelajaran dsb...

ketika sekolah seperti melebihi rumah ibadah..(banyak orang tua akan merasa marah besar ketika melihat anaknya tidak sekolah... tapi bagimana jika anak tidak beribadah?? apakah masih marah semarah anak tidak sekolah?

sekolah murah dan sekolah modren akan terus bermunculan di negara ini.. dan berbahagialah si kaya yang bisa masuk sekolah mewah dengan segala fasilitas.. bagaimana nasib simiskin?

dan ingat pada akhirnys ada standarisasi,,,standarisasi NIlai kelulusan Ujian nasionalstandarisasi IPK para pemburu kerja

satu guru berbuat salah dalam mentransformasikan ilmu maka seluruh murid akan terkena dampaknya.. dan jika satu murid salah tidak berpengaruh secara keseluruhan.. betapa mudahnya pertaruhan masa depan itu... (percaya kah anda guru/dosen itu layak menjadi guru/dosen..ingat izajah palsu/budaya mengopek dan mencontek.. budaya KKN... "bodoh berduit akan mudah" dan "Pintar tidak berduit akan jungkir balik....

dan pelembagaan pendidikan itu akan dilaksanakan selama 17 tahun usia anda... ditambah 5 tahun perkuliahan..

Sekolah yang Salah Kaprah?

tanya kak seto..
seorang pemerhati anak dan juga ketua KOMNAS perlindungan Anak.. mengapa beliau tidak memasukkan kedua anaknya di lembaga formal sekolah..

tanya lagi
mengapa pendidikan sekolah dasar harus 6 tahun?
mengapa SMP 3 tahun?
mengapa SMA 3 Tahun?
jika usia rata2 anak indonesia masuk sekolah adalah 5 tahun maka dibutuhkan masa selama 17 tahun hingga anak bisa selesai dan menamatkan diri dari jalan panjang sekolah...setelah itu masuk ke perguruan tinggi dan membutuhkan waktu 5 tahun untuk bisa meraih gelar sarjana.. berarti butuh usia 22 tahun untuk menjadi sarjana di indonesia...?? apakah runutan waktu ini tidak begitu lama?..
dan selama 22 tahun sistem pendidikan bersekolah memberi kewajiban kepada orang tua untuk terus memberi subisidi kepada anak.. (apakah ini bentuk sebuah kemandirian???

tanya lagi
untuk orang tuajika rata-rata usia pria indonesia berumah tangga adalah 27-28 tahun. pada umur 29 tahun akan mempunyai anak.. 29 tahun usia orang tua ditambah 22 tahun usia anak menamatkan pendidikan meraih gelar sarjana berarti pada usia 51 tahun lah orang tua indonesia bisa melihat anak meraih gelar sarjana,,, "butuh waktu lama ternyata"...

dan satu hal terpenting lembaga sekolah telah salah kaprah
lembaga sekolah bukan tempat ibadahsehingga menimbulkan kewajiban terhadap diri orang tua untuk menyekolahkan anak di lembaga sekolah.dan jika tidak menyekolahkan anak akan dianggap berdosa..dan lebih parah si anak secara tidak langsung akan keluar dari lingkungan pertemanan dengan usia (tidakkah kita sering mendengar "anak tidak sekolah adalah anak malas/anak nakal/anak bodoh???" dan "jangan berteman dengan si A yang tidak sekolah...

sistem sekolah secara tidak langsung menciptakan kasta dalam masyarakat...orientasi angka/nilai..itulah sekolah indonesia
nilai 10 adalah pintar
dan nilai 5 adalah bodoh
tapi sadarkah kita ada banyak permainan tolol dalam meraih nilai tsb
kopek dan contek
jangan bilang anda tidak pernah mengopek dan mencontek..dan jika ada yang siap mari kita buat penelitian berapa persen jumlah siswa pengopek dan pencontek di negeri ini?
atau lebih mudahnya berapa persen jumlah siswa yang masih tersisa yang tidak pernah mengopek dan mencontek di negari ini?
Akan adakah proses memanusiakan manusia dari tindakan ini?
Sementara sampai detik ini tidak ada penekanan yang tegas tentang kopek dan contek yang mungkin sudah mentradisi di negari ini.

(Sebuah Kegelisahan yang menggila.......)
mari kita berdiskusi
saran referensi
Dunia Tanpa sekola Karya M. Ihza
Selamat tinggal sekolah karya Yusran Pora
Sekolah itu candu karya Room Topatimasng

Aku Pencipta

Aku Pencipta
Yang suka bermain air dan api untuk mendingini dan memanas hati
Terkadang meyuruk kedalam gua penuh jaring laba-laba mencari kata
Aku gila dan merdeka dengan apa yang terlintas di kepala
Tapi aku tidak buta

Aku Pencipta
Dari segala apa yang kutumpah disini
Amarah yang ku lampiaskan adalah hembusan-hembusan dahsyat kepunyaanku
Silahkan menggelinding menjadi teriakan-teriakan nyaring
Tapi aku tidak tuli

Aku pencipta
Mencipta logika ku sendiri
Mencipta perasaan ku sendiri
Yang ku ciptakan wujudnya
Atas apa yang aku tuliskan disini
Aku pencipta
Hanya pada apa yang kutulis disini

Maut di Setangkai Mawar

hush..
jangan kau rendam takutku sampai mengigil begitu
cabut saja baik-baik seperti tembang kenanangan yang mengalun pelan
atau kau selipkan kabarmu pada setangkai mawar
sampai aku merasakan kau ada setelah aku menciumnya sampai ketiduran

sajak tentang kematian yang dicandatawakan
adalah ketakutan atas perlakuan bejatku
yang tega menghamili buaya di kandang singa
adakah maaf kebinatangan itu kudapatkan

kembali dosa menjadi kelakar pada sajak ini
mungkin saja aku menghibur diri
sebab sudah terlalu lama aku lupa cara bertaubat
uh.. aku lalai dalam waktuku sendiri

setelah canda tawa dan kelakar sajak usai
aku lupa beristigfar
ternyata maut benar-benar datang
menghadapku dengan amarah

apa jadinya
saat nyawa tercabut meronta-ronta berdarah-darah
pintu maaf sudah terkunci rapat
mampukah aku bersajak tantang siksa kubur
dengan kelakar?
dengan canda tawa?
dengan setangkai mawar?

11.22.2008

Surat Cinta Yang Belum Terkirim

aku memanggilmu sayang sepenuh malam
bagai detik waktu menjemputku dalam perenungan utuh perasaan
sambil bercerita lama kesunyian
kusadari..kau yang terindah ada untukku

wanitaku
sayap-sayap terbaikku
selalu setia membawaku terbang meninggi melewati hari-hari melelahkan
membawaku ketempat bahagia bersemayam

ketidaksempurnaan caramu mencintaiku
mengajarkan segenap nadiku untuk berkhayal tentang mu selalu
memasuki tempat terdalam
dimana hati harus kupahami sebagai tingkah yang tidak beraturan

selamat pagi cahaya
ada bintang ku titip di langit sebelah timur
silahkan kau jenguk ia dengan segenap rasa mu
semoga kau bisa merasakan apa yang kutuliskan adalah sebuah kebenaran

Perempuan Terakhir

pagi tepat setengah jam setelah kau pergi
aku masih sempat memuntahkan salahmu
melupakan perihnya dan akan menjadi kisah
tapi entah.. lakumu begitu mengusik

bahasa rindu mu sudah begitu kaku perempuan
tak mampu membuaiku seperti kecupan-kecupan awal pertemuan
inikah titik nadir pencarian, hingga pesona itu adalah angin..
tak mampu menggerakkan sehelai rambutpun dikepalaku

hinggaplah
diranting mana yang bisa
melihat nyata
atau akan terus membelah hari yang tidak semestinya

perempuan yang tersisa untukku
bawahlah aku semampumu
kemanapun kau menggiringku
kuturuti jika itu bisa membuat rasa memiiki itu kembali

11.21.2008

Duka Penyemir Sepatu

Aku menatap duka di bulir mata
yang tunduk menuju bumi
lalu derai ia tanpa suara
pulangkan ibu ku satu-satunya teriakmu pada gundukkan tanah merah

kematian itu nak
seperti nyanyian yang akan selalu bergema di setiap kehidupan
pasti.. ia jua menghampirimu
jangan sesali seperti kau menyesali penderitaan tanpa ampun

ambil kotak semir sepatumu
mulai dengan memacu selaju-lajunya lari
dapati harapmu yang kau pancang jauh
Tuhan lebih tau apa yang pantas untukmu

Dengan ini aku mengucap cinta

aku tidak mau tau
yang penting aku cinta kamu
titik

Bersambung

sejauh kaca itu masih membatas pandang
mungkin tak ada sua
selalu dan akan selalu wajahku bercermin sendiri
dimana kau oh kehidupan di balik sana..

tinggi setingi-tinginya ku lambung harap
berjingkat sudah aku menjangkau diatas anak tangga terakhir
toh keterbatasan ini seperti gerimis
menghujan pelan-pelan hingga kuyup

tak pantas ada lelah
tapi.. yah sudah lah
capek bicara saja
tunggu tanggal mainnya ya..

Klimaks

aku menjadi birahi
memasuki ruang sunyi
bersenggama bersama waktu
hingga klimaks itu ku pahami sebagai sebuah pencapaian

birahi menjadi keakuan yang merdeka
sampai kutafsirkan sunyi seperti lentara menyala dalam pergantian waktu
memecahkan terang bersama hembusan angin yang gugur dari perbukitan
menyibak keheningan dengan menhentak-hentak keduabelah kaki ku sendiri
aku mencintai gairah hidup
yang bergerak menjalar
berani pasti menuju satu titik
tidak mati kedinginan
bahkan bangkit dalam kesadaran
memerdekaan perasaan pada setiap hembusan nafas

ini kutulis dinihari
mengajak keseluruhan rasa dan pikir yang masih terjaga
bukan sekedar cengkrama lalu bias
tapi pengakuan akan seperti apa hidup ini mengalir tanpa beban
seperti yang kau katakan..
"rasakan ia sepenuhnya milikmu, yah hidup pastikan ia adalah sebuah keutuhan sebelum kau mati"...

11.14.2008

RANAH NATA




Ranah Nata
sampai ke ubun-ubun
biarlah ia terus bergetar seirama denyut nadi
sampai ada terang menunjuk jalan

Kutitip rumah
Padamu di garis gulungan ombak
Biar ku semai kerinduan seperti badaimu dilautan
Sampai dendang mu yang memanggil pulang kutunaikan





*Ranah Nata atau Natal adalah sebuah kecamatan di Kabupaten Mandailing Natal, Sumatra Utara, Indonesia, di pantai barat Sumatera Utara. kehidupan masyarakat rata-rata bergantung dari sumber daya kelauatan. banyak potensi dan sumber daya alam seperti laut, hamparan pantai yang indah, kekayaan hutan.
menurut sejarah Multatuli pernah singgah disini ditandai dengan peninggalan sejarah seperti sumur multatuli, dan beberapa benteng-benteng peninggalan jepang belanda dan portugis.
dari sini lahir beberapa tokoh indonesia yang antara lain Sutan Takdir alisjahbana.

PESAN-PESAN RESAH

Ada lagi suara detak
Dari ruang sebelah sini
Tangis janin lagi
PATAH

Ada pesan
Dikirim bersama gulita
Remang-remang diusung dalam rintik hujan
JANIN MENCARI IBU DITENGAH MALAM

Duh manusia atau apalah..
Itu juga manusia
Yang kau keluarkan dari selangkangan bersama perih aliran darah
KODRATMU ADALAH IBU DAN HARUSNYA KAU TERISAK

Sudah sebegitukah manusia kehilangan rasa dalam kerakusan nafsu
Hingga kebiadaban itu masih jua terpelihara
Jangan kau letakkan ia di pembuangan sampah
YANG BINATANG SAJA TIDAK PERNAH MELAKUKANNYA

Itu yang ingin ku ucapkan diremang malam pada yang terluka

Bersama bayang-bayang wajah yang bercermin pada lukamu
Begitu banyak cuplikan-culikan entah tanpa rasa
Datar begitu saja menjadi segerombolan mimpi
Menjelma disetiap nyanyian malam

Desah hujan
Menyadarkan gerak-gerak mu yang menindih dedaunan jati kering
Tanpa pesan menantang atau mundur
Sampai titik penyadaran itu membentuk menu-menu harahapan

Menjadi lekat kental
Deritamu ku genggam menjadi keajaiban kesadaran
Menandakan batas-batas perlawanan
Mari ibu tua berairmata
Ikat erat harap yang menjadi kekuatan maha dahsyat
Sunggingkan senyuman lalu ucapkan selamat tinggal pada penderitaan

Peringatan Terakhir

mengepaklah sayap merpati di legian
Membawa rima-rima duka sampai ke puncak tertinggi di hempas angin jadi debu hilang
Sampai tak berasa berwarna berbau mendengar melihat menjamah tidak
Tidak ada kutuk tidak ada murka dan tinggalah jalan panjang yang harus digulirkan riang
Sampai batas ini kita berhenti dan memulai
Damai yang kita tentukan sendiri mekarlah menjadi pepohonan-pepohonan teduh
Jangan lagi tenggelam dingin beku curiga dan ketakutan
seperti manusia dan manusia saling tuduh tanpa alasan tanpa sesal
ingatkan kepadamu kepadaku kepada kita
besok masih ada anak cucu yang akan menghuni tanah ini
wariskan mereka peradaban dan cinta
hingga dan hingga tidak ada lagi dentuman dan perpecahan

Cerita Cinta Sebelas Maret

ambang senja Sebelas maret
kau melukaiku hingga diam
membekas berbunga
menyibak sayap-sayap putih diantara resahnya

menjadi luka terindah
diam aku bahagia dalam teduh tundukmu
kau sayat tipis kulit ariku menjadi gelora ragam rasa membuncah
ternyata cinta telah singgah tepat pada masanya

Awas Salah Kaprah

Aku Pensiunan teroris
Menjaring gerak diam-diam
Memupuk kesembuhan murka
Menunjuk-nunjuk kedamaian
Melumat dendam dalam bara api suci
Menangis
Meledakkan
Mematikan
Jilid kelam yang sudah tuntas kawan

Mungkin itu Mungkin Iya Mungkin Tidak

Mungkin sekolah gila
Angkuh Serakah
Adalah ketidakseimbangan dan egoisme membelah manusia diantara layak dan tidak pantas menindas ketidakmampuan dan ketidaksanggupan


Mungkin Guru gila
Seperti Manusia tanpa salah
Adalah kesombongan berdiri ceramah menularkan segala perkara pengetahuan membabi buta kesetanan hingga muntah kesia-siaan,kebosanan,kejenuhan dan ketakutan

Mungkin jadilah Murid gila
Sebab sekolah gila dan guru gila bersekutu padu/tutup mata/tutup telinga/tutup mata tutup rasa.

11.02.2008

kepada Kawan Lama

kalut
di sisi waktu berlutut
menggeranyangai lembah-lembah menutupi iringan tnpa pemandu
sebab apa aku mengikut

ada bisik
di tengah-tengah kepundan gundah
pasang lah mata dan telinga
di sekitar ada lawan berseragam permata

lumbung-lumbung sudah terbakar
tinggal perapian selamat tinggal
terhenyak aku semakin dalam
ternyata benar kabar,
ada maling bersembunyi di saku celanaku