dini hari
menelusup resah terjaga
sejurus mata menumbuk pancang waktu
pada mobil kaleng melaju kencang
menggantung setengah bangun
diatas keranjang sayur
ibu tua yang geli menahan dingin
tersendat nafasku
bersama embun
akal menyabarkan perasaan
dengarkan ini anak muda
Tuhan itu berbuat adil dua puluh empat jam
hingga sepagi ini rezeki pun masih ditabur
8 komentar:
I agree. we just don't realize it. We can only complain but forget to say grace
untuk eeda
trims kunjungannya..
TUHAN, TOLONG TIDURI AKU
HINGGA DOSA LURUH MENJADI ABU
leo tolstoy pernah menulis; Tuhan tau, tapi ia menunggu...
Tuhan selalu tahu dan ia seringkali menunggu
sampai kelak Qta tak menyadari Ia telah memberi kenikmatan yang tak dapat Qta ukur
untuk tedhdhie:
kalimat singkat mas,,
tapi aku luluh dengan itu
untuk goresan pena :
hmm..
begitukah?
tapi kenapa aku tdak setuju yah mbak dengan itu?
mungkinkah tuhan menunggu..
untuk sarahtidaksendiri:
tuhan tau.. tapi tidak menunggu,,
sebab ada kekuasaan mutlak yang mengatur,,,
kewajiban mutlak dalam kebebasan...
satu lagi pertanyaan..
mungkinkah tuhan menunggu?
Posting Komentar