kutulis dikau pada bau dan rembulan
menjadi malam dan pelepah terlama
menghadang langit turunkan segera
duhai gelisah nian menyengat
terpecah jua kan kiranya
memancang sauh menjulur mata
tentang tanah di lenguh camar
bersajak anjungan perahu bercadik
pulang senja menjemput bekal
dirimukah yang sedang menyemai
menabur tumbuh menanam tuai
berkisah riak di bawah awan
membaca mantera menahan dahaga
Tidak ada komentar:
Posting Komentar