tepat kau tusukkan maklumat itu di kepundan gundah
hingga seluruh rimbun galau tersibak menganga
menenggu lipatan pengkabaran itu terurai
mas aku mandul ; katamu sedu sedan
gelegar.!!
kudekap rahimmu yang akan selalu kosong
ku tiupkan nafasku yang sesak di ubun-ubun mu
menandakan aku mulai belajar tegar lebih dari ketakutanmu
mengurut dada sesabar-sabarnya
kutahan marah sejadi-sejadinya
mengapa sepagi ini kau bentur aku kabar buruk
bukan kah perjanjian itu tak pernah sadar kusepakati
jadilah ia cerita
seperti pasir sungai
terbawa hanyut
entah sampai di muara mana harapku kandas
1 komentar:
mantap puisinya gan
terima kasih nyentuh di hati ku nih
Posting Komentar