tag:blogger.com,1999:blog-10414604843019434282024-03-14T11:22:58.279+07:00PUISI DALAM WAKTU"Ibu adalah sinonim cinta dengan segala tanda bacanya"Bambang Saswanda Harahaphttp://www.blogger.com/profile/05990199580916591579noreply@blogger.comBlogger218125tag:blogger.com,1999:blog-1041460484301943428.post-14943389280104887722012-02-29T04:00:00.003+07:002012-02-29T04:03:22.454+07:00Bahasa Medan Itu Gaul<blockquote>TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Chief Executive Officer (CEO) www.letterater.com, Bambang Saswanda, situs yang telah menghabiskan dana pribadinya sekitar Rp 100 juta tersebut, ia katakan pula akan terus dikembangkan. Meski pada bulan November 2011 lalu ada tawaran investor yang menggelontorkan dana ke situs tersebut, Bambang menjelaskan sama sekali belum tertarik.</blockquote>
"Rata-rata investor yang ingin menggelontorkan dana ke situs ini masih bersifat personal. Belum ada perusahaan-perusahaan yang memberikan penawaran ke kita. Tetapi intinya bukan di sana, potensi besar situs jejaring sosial cukup besar di Indonesia apalagi kami akan melakukan renovasi agar situs ini bisa diakses melalui seluruh perangkat gedget," ujarnya di Medan, Selasa (28/2/2012).
Dikesempatan yang sama, Bambang menjelaskan setelah resmi mengeluarkan versi www.letterater.com untuk Blackberry, pembaharuan situs akan kembali dilakukan untuk mempercantik tampilan.
Situs www.letterater.com, yang pada saat ini menempati posisi sekitar 1.200 dunia dan duduk di posisi 30 ribu untuk nasional di situs Alexa, ia katakan sudah cukup baik dibanding media-media online yang malah tidak memiliki konsep sama sekali.
"Pada hari ini saya sekaligus ingin menyampaikan kekecewaan. Kami ini sebagai penghasil karya bukan penikmat karya, tetapi anehnya tidak ada apresiasi yang dilakukan pemerintah. Kami bukan meminta dana, paling tidak sosialisasi yang jelas bahwa anak Medan mampu menghasilkan jejaring sosial seperti Facebook dan Twitter sudah lebih dari cukup," ujarnya.
Lanjut Bambang, dalam pengembangan situsnya kedepan tim letterater, yang dipunggawai olehnya akan menghadirkan materi-materi khas Sumatera Utara. "Kenapa orang Medan pakai bahasa loe dan gue. Saya kira ungkapan kau, aku, bah, lae, lebih pantas. Bahasa Medan itu gaul kenapa kita meniru Jakarta dalam berbahasa," pungkasnya.(Irf/tribun-medan.com)
Penulis : Irfan Azmi Silalahi
Editor : Wiwi
Sumber : Tribun MedanBambang Saswanda Harahaphttp://www.blogger.com/profile/05990199580916591579noreply@blogger.com3tag:blogger.com,1999:blog-1041460484301943428.post-32115982746737441252012-02-29T03:59:00.002+07:002012-02-29T03:59:29.079+07:00Letterater Resmi Publis di Perangkat BlackberryTRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Seakan ingin menyamai sukses Facebook dan Twitter, situs jejaring sosial asli Medan www.letterater.com, resmi mengeluarkan layanan di mana situs tersebut mampu diakses pada perangkat Blackberry.
Dari penuturan Chief Executive Officer (CEO) www.letterater.com, Bambang Saswanda, publis situs mereka dapat diakses pada perangkat Blackberry terjadi pada, Selasa, 28 Februari, sekaligus membuat produk mereka kini bisa digunakan untuk seluruh handphone.
"Hari ini kami resmi launching situs jejaring ini bisa diakses melalui perangkat Blackberry langsung. Dengan ini seluruh perangkat handphone sudah mampu mengakomodir jejaring sosial buatan kami, kecuali sistem Android yang sebentar lagi akan kami jajaki," ujarnya, Selasa (28/2).
Ditemui di kantornya Jalan DR Mansyur Medan, Bambang menjelaskan untuk saat sekarang pihaknya tengah membuka hubungan baik dengan beberapa perusahaan. Bahwa pernyataan mengejutkan diutarakan pria yang masih berstatus mahasiswa fakultas sastra Indonesia di USU ini.
Katanya, letterater akan dilepas sahamnya ke pihak swasta jika ada yang tertarik. Namun dengan catatan, dirinya sebagai penemu dan perancang situs tersebut tetap ikut mengembangkan perusahaan.
"Kami membuka kesempatan kepada beberapa pihak. Tidak hanya sebagai sponsor atau memasang iklan di situs ini, tetapi untuk membelinya kami siap. Dengan catatan kami tetap ikut bekerja dalam pengembangan situs," ujarnya.(Irf/tribun-medan.com)
Penulis : Irfan Azmi Silalahi
Editor : Wiwi
Sumber : Tribun MedanBambang Saswanda Harahaphttp://www.blogger.com/profile/05990199580916591579noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1041460484301943428.post-35409127031631151022011-12-04T23:55:00.000+07:002011-12-04T23:55:53.139+07:00Berprestasi Meski Sepi Perhatian - Tribun Medan<a href="http://medan.tribunnews.com/2011/12/04/berprestasi-meski-sepi-perhatian#.TtumCc89K94.blogger">Berprestasi Meski Sepi Perhatian - Tribun Medan</a>Bambang Saswanda Harahaphttp://www.blogger.com/profile/05990199580916591579noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1041460484301943428.post-63223572219063060362011-11-24T04:03:00.001+07:002011-11-24T04:13:00.916+07:00Wanita Cantik dan Letterater<i>(catatan pribadi Mengikuti ajang Final Ide kreatif telkomselbootcamp FX Plaza Sudirman Jakarta)</i>
<blockquote></blockquote>"apa itu www.letterater.com?" tanya seorang wanita cantik pengusaha sukses peserta di ajang telkomselbootcamp beberapa waktu lalu, lama saya berpikir untuk menjawab, karena ada rasa minder berbicara dengan wanita ini<blockquote></blockquote>
<blockquote></blockquote>terlebih-lebih saat si wanita ini memperkenalkan diri di sesi perkenalan acara tersebut. dia adalah salah satu eksekutif muda sukses dengan ratusan klien dan omset ratusan juta rupiah setiap bulannya. benar-benar tampilan profesional muda.<blockquote></blockquote>
<blockquote></blockquote>berbanding terbalik dengan tampilan saya yang sungguh mudah ditebak, selain hanya bermodal ide dan semangat, saya juga tidak mengenakan jas dan dasi seperti peserta lainnya. duduk diantara ratusan peserta yang terlihat seperti kumpulan pengusaha-pengusaha di ajang anugerah orang terkaya sejagat raya.<blockquote></blockquote>
<blockquote></blockquote>setelah beberapa menit saya diam, si wanita tadi kembali melemparkan pertanyaan dengan kening berkerut keheranan, "apa itu www.letterater.com ?" <blockquote></blockquote>
<blockquote></blockquote>karena merasa terus didesak, saya mengumpulkan kembali sisa keberanian yang semula berserakan di lantai tempat kami berdiri. sebagai satu-satunya peserta yang berada di luar pulau jawa, saya hanya berpikir sederhana saja, di balik kepala saya ini ada ide yang tak terhingga harganya, itu yang mengantar saya ketempat ini. saya mulai mengangkat kepala yang semula tertunduk, menatap matanya, kemudian menjabat tangannya sambil sedikit senyum.<blockquote></blockquote>
<blockquote></blockquote>"www.letterater.com" itu adalah salon untuk pikiran, diciptakan di medan bersama teman saya Palit Hanafi Lubis" hanya itu yang bisa saya jawab. setelah menjawab saya mengeluarkan kartu nama yang sudah saya persiapkan sebelumnya, memberikan kartu tersebut dan meninggalkan wanita itu sendiri.<blockquote></blockquote>
<blockquote></blockquote>malam ini saya benar-benar terkejut. wanita cantik pengusaha muda itu mengirimkan pesan ke ponsel saya, - Hey teman jauh, apa kabar? saya tertarik untuk bekerjasama dengan letterater.com, ide kamu luar biasa, selain rasa indonesia yang kental, saya merasa jejaring sosial lokal harus menjadi prioritas di negeri ini. saya sudah login dan update tulisan saya, saya suka puisi. dan saya akan memulai dari letterater.com".<blockquote></blockquote>
<blockquote></blockquote>sampai saat ini saya belum membalas pesan si wanita tersebut, karena pikiran saya dipenuhi pertanyaan tentang keajaiban ide. mungkin saja wanita ini lelah dengan kebiasaan salon di tempat-tempat berkelas. selamat menikmati layanan salon pikiran www.letterater.com ibu pengusaha...!!<blockquote></blockquote>
<blockquote></blockquote>Medan. Sehari setelah pulang..!!<blockquote></blockquote>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://3.bp.blogspot.com/--qr77Fuo3oA/Ts1fmdBq5hI/AAAAAAAAARU/TFB5jQpXYH4/s1600/308779_2663950726255_1480614978_2924850_1868877338_n.jpg" imageanchor="1" style="margin-left:1em; margin-right:1em"><img border="0" height="300" width="400" src="http://3.bp.blogspot.com/--qr77Fuo3oA/Ts1fmdBq5hI/AAAAAAAAARU/TFB5jQpXYH4/s400/308779_2663950726255_1480614978_2924850_1868877338_n.jpg" /></a></div>Bambang Saswanda Harahaphttp://www.blogger.com/profile/05990199580916591579noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-1041460484301943428.post-86623172222851471102011-11-23T19:24:00.001+07:002011-11-23T19:53:42.194+07:00<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://1.bp.blogspot.com/-zymAw_6HCfU/TszsyrmY9PI/AAAAAAAAAQw/oc_ZEVSpFrk/s1600/302572_2662754496350_1480614978_2924412_1512166058_n.jpg" imageanchor="1" style="margin-left:1em; margin-right:1em"><img border="0" height="112" width="200" src="http://1.bp.blogspot.com/-zymAw_6HCfU/TszsyrmY9PI/AAAAAAAAAQw/oc_ZEVSpFrk/s200/302572_2662754496350_1480614978_2924412_1512166058_n.jpg" /></a></div>Bambang Saswanda Harahaphttp://www.blogger.com/profile/05990199580916591579noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1041460484301943428.post-9783039368315997722011-07-22T20:36:00.000+07:002011-07-22T20:36:28.608+07:00Cerita www.letterater.com, Bagaimana ini dimulaiDiskusi itu kadang panjang sampai dinihari, semua dilalui dengan mencuri kesempatan, menertawakan kegagalan dan bermimpi suatu saat nanti bisa menelpon orang-orang yang kita cintai dari menara eiffel.<br />
<br />
tetap kami harus katakan. bermimpi adalah pekerjaan gratis yang tidak menguras tenaga. dan darisana semuanya berawal.<br />
<br />
aktifitas kami di kota ini sama seperti aktifitas mahasiswa kebanyakan. tidur larut malam dan kadang sampai pagi. kemudian siang harinya kami selalu kalah bangun dengan matahari. <br />
<br />
Selayang 4a setiabudi medan<br />
<br />
di rumah ini ide kami besarkan, mulai dari rencana gila untuk mengakuisisi google dan facebook sampai berencana beternak semut dan mengirimkannya ke berbagai kantor pemerintah. <br />
<br />
rumah kontrakan kami memang tergolong unik, di kota medan yang serba padat ini kami tinggal di pinggiran sawah. suasana sunyi dan tetangga yang bersahabat. ini semua menjadi vitamin tersendiri untuk perkembangan ide yang biasa dimulai dengan celetukan dan canda yang kadang terkesan berlebihan.<br />
<br />
www.letterater.com kemudian digagas dan dimulai. jreng..jreng..jreng<br />
<br />
tarara..!!<br />
<br />
mulailah kesibukan itu berlipat ganda, fokus dan kosentrasi dikuras habis. aktifitas semakin padat. ide yang semula terpacah menggumpal menjadi gumpalan padat yang disiap untuk digulirkan kapan saja.<br />
<br />
konsep yang dibuat seolah-olah seperti merancang sebuah negara. detail visi yang dikembangkan secara terus menerus juga mulai menuntut keseimbangan. tiada hari tanpa layar komputer, surat menyurat, berkunjung ke kantor apa saja, bertemu siapa saja dan mencari kesempatan untuk menyampaikan visi ini sehingga orang sekitar kami mengerti kalau ide ini digarap bukan sekedar iseng dan mengisi waktu luang.Bambang Saswanda Harahaphttp://www.blogger.com/profile/05990199580916591579noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-1041460484301943428.post-69894475547644181612011-07-18T15:19:00.000+07:002011-07-18T15:19:32.471+07:00Mahasiswa Medan Ciptakan Jejaring Sosial Imbangi FacebookTRIBUNNEWS.COM, MEDAN - Sukses jejaring sosial, facebook dan twitter menjaring para user di seluruh dunia, ternyata mengilhami anak Medan untuk menciptakan sebuah program yang mirip seperti dua jejaring tersebut.<br />
Bedanya, program yang diberi nama letterater, dominan ditujukan kepada para user yang hobi menulis sastra seperti puisi, cerpen, dan esai.<br />
<br />
Seperti yang diutarakan Bambang Saswanda Harahap, yang mempunyai konsep bahwa dirinya melihat kelemahan facebook dan twitter semua orang boleh menulis tanpa ada batasan konten sama sekali.<br />
<br />
Yang hasilnya, kualitas dari isi konten bisa dibilang tidak ada sama sekali dan lebih dominan hanya untuk prestise pengguna belaka.<br />
<br />
"Sebenarnya yang memiliki konsep website jejaring sosial ini ada dua orang. Saya dan Palit Hanafi Lubis, yang saat ini masih berstatus mahasiswa S2 komputer Universitas Sumatera Utara (USU), Ujarnya.<br />
<br />
"Kami juga mengajak tiga orang adik kelas kami untuk ikut merancang skema website ini antara lain Bambang Riyanto dan Rodiyah yang saat ini tercatat sebagai mahasiswa sastra USU serta Joshua dari kampus IBBI Medan jurusan komputer."<br />
<br />
"Jadi sebenarnya kami ada lima orang," ujar angkatan 2006 Fakultas Sastra USU jurusan Perpustakaan yang sampai sekarang belum menyelesaikan skripsinya, Rabu (13/7/2011).<br />
<br />
Ditemui Tribun di satu kafe kawasan Jalan DR Mansyur Medan, ia mengatakan www.letterater.com, sebenarnya formatmanya sama seperti jejaring sosial lainnya.<br />
Bedanya mereka mencoba mengarahkan untuk user lebih bijak menulis apa saja di dalam dinding websitenya.<br />
<br />
Misalnya, terdapat tab (pilihan halaman website) yang mereka ciptakan bernama puisi, cerpen, resensi film, resensi buku dan esai.<br />
<br />
Editor: Anwar Sadat Guna | Sumber: Tribun Medan <div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://3.bp.blogspot.com/-wkTPMlMKW-A/TiPshS_0pwI/AAAAAAAAAQo/ExQrHwKiRtU/s1600/Wallpaper.jpg" imageanchor="1" style="margin-left:1em; margin-right:1em"><img border="0" height="150" width="200" src="http://3.bp.blogspot.com/-wkTPMlMKW-A/TiPshS_0pwI/AAAAAAAAAQo/ExQrHwKiRtU/s200/Wallpaper.jpg" /></a></div>Bambang Saswanda Harahaphttp://www.blogger.com/profile/05990199580916591579noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-1041460484301943428.post-89020412488636970882011-05-22T23:24:00.008+07:002011-07-14T21:09:13.428+07:00Kurasakan hujan lalu kudengar gerimisaku yang dikutuk rupamu, menjadi kolam yang tergenang, berkaca di hutanmu, bercermin di rimbamu, seketika kutemukan dua larik penantian, yang satu adalah kebesaran gelisah yang menimbun jalan pulangku, dan kemudian di puntung terakhir kecemasan, mengepul sekumpulan kangen yang kabut : Kurasakan Hujan Sedang menyakitimu.<br />
<br />
dan aku tidak sedang menggelar malam pada pelataran tanggal, atas nama rindu yang sedang mencari rupanya : kudengar gerimis sedang membantaimu<br />
<br />
<br />
<script>
/** **/
var sitti_pub_id = "BC0011062";
var sitti_ad_width = "520";
var sitti_ad_height = "70";
var sitti_ad_type = "8";
var sitti_ad_number = "2";
var sitti_ad_name = "";
var sitti_dep_id = "21275";
</script><br />
<script src="http://stat.sittiad.com/delivery/sittiad.b1.js"></script>Bambang Saswanda Harahaphttp://www.blogger.com/profile/05990199580916591579noreply@blogger.com3tag:blogger.com,1999:blog-1041460484301943428.post-89790263926113347772011-05-22T23:21:00.003+07:002011-07-14T21:10:48.000+07:00Pestakangen yang menumpuk sudah mengepulkan asap<br />
sementara di samping rumah ada pesta pernikahan<br />
kulihat kedua mempelai bahagia<br />
sangat bahagia..!!!Bambang Saswanda Harahaphttp://www.blogger.com/profile/05990199580916591579noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-1041460484301943428.post-73820771628411239612011-05-22T23:17:00.000+07:002011-05-22T23:17:52.281+07:00Sesepi-sepi<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://2.bp.blogspot.com/-KQ_XnGyWCq0/Tdk3KPqqFHI/AAAAAAAAAPs/8iZMhIyxRMo/s1600/sepi.jpg" imageanchor="1" style="margin-left:1em; margin-right:1em"><img border="0" height="150" width="200" src="http://2.bp.blogspot.com/-KQ_XnGyWCq0/Tdk3KPqqFHI/AAAAAAAAAPs/8iZMhIyxRMo/s200/sepi.jpg" /></a></div><br />
<br />
tiba-tiba aku ingat kau<br />
dengan segenap rasa tak berdaya<br />
#mungkin kau tahu, kau telah ajarkan aku rasanya sendiri <br />
dengan begitu lengkapBambang Saswanda Harahaphttp://www.blogger.com/profile/05990199580916591579noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-1041460484301943428.post-61525129502100701992011-05-22T23:10:00.000+07:002011-05-22T23:10:45.089+07:00tidak pada sebotol anggur<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://3.bp.blogspot.com/--9jV7lazW-k/Tdk1XrptJSI/AAAAAAAAAPc/6cffrZG02qQ/s1600/pake4.jpg" imageanchor="1" style="margin-left:1em; margin-right:1em"><img border="0" height="200" width="152" src="http://3.bp.blogspot.com/--9jV7lazW-k/Tdk1XrptJSI/AAAAAAAAAPc/6cffrZG02qQ/s200/pake4.jpg" /></a></div><br />
<br />
tidak juga pada foto dalam bingkai. pesan-pesan singkat dan percakapan cinta beberapa tahun lalu yang kadang masih mengulang bila dikenang, aku mabuk- mabuk yang berat dan panjang- setelah menulis sajak-sajak tentang kepergian, tentang rahim yang diceritakan pada tong sampah dan kolong jembatan, kadang di halaman rumah mewah yang didalamnya penuh pertengkaran. lalu esoknya aku dikenalkan bahwa mabuk dan sadar sama-sama diciptakan dalam kenyataan.Bambang Saswanda Harahaphttp://www.blogger.com/profile/05990199580916591579noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-1041460484301943428.post-42034485902887965112011-05-22T23:04:00.000+07:002011-05-22T23:04:41.768+07:00Mencari Kabar<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://2.bp.blogspot.com/-hON5IvFdIbE/Tdkz5vQsE0I/AAAAAAAAAPU/GCFSRfU5B78/s1600/2214-korban-tewas-merapi-jadi-82-orang.jpg" imageanchor="1" style="margin-left:1em; margin-right:1em"><img border="0" height="138" width="200" src="http://2.bp.blogspot.com/-hON5IvFdIbE/Tdkz5vQsE0I/AAAAAAAAAPU/GCFSRfU5B78/s200/2214-korban-tewas-merapi-jadi-82-orang.jpg" /></a></div><br />
<br />
sampai disini bicara, aku ingin kau membaca betapa udara adalah musuh paling tajam di ujung mukamu, dan angin bukanlah lukisan, yang semesta buat bergetar untuk mencatat, sudah berapa banyak kata-kata yang hanyut ke langit. menyampaikan bagaimana Tuhan hadir sebelum sejengkal langkah dan setarik nafas, pun sebelum kita sempat berbuat baik atau dosa.<br />
<br />
musim telah memecah belah kita, dalam kemarau panjang dan hujan yang tak berkesudahan, sementara kita sendiri menyadari kebaikan mewujud pada tempat paling rendah dan paling tinggi. lihatlah mereka berdoa menatap ke langit setelah itu mereka bersujud sampai kening mereka serendah kaki.<br />
<br />
demikianlah tercatat. tidak akan pernah ada ketakutan untuk berbuat baik, dan seharusnya kebenaran adalah buah dari segala peristiwa, akar dari segala rencana, dan bunga dari segala hikmah- hingga kehidupan pantas dijadikan taman untuk mengisi kelanjutan cerita kelak, -kematian-Bambang Saswanda Harahaphttp://www.blogger.com/profile/05990199580916591579noreply@blogger.com3tag:blogger.com,1999:blog-1041460484301943428.post-77575604134183524652011-05-22T22:59:00.000+07:002011-05-22T22:59:35.586+07:00Tidak sepanjang pesan singkat<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://3.bp.blogspot.com/-9osmXIlurLg/TdkyyuElukI/AAAAAAAAAPE/va073kZy2mI/s1600/tumblr_l9ts1c7xZv1qzjpmvo1_500.jpg" imageanchor="1" style="margin-left:1em; margin-right:1em"><img border="0" height="133" width="200" src="http://3.bp.blogspot.com/-9osmXIlurLg/TdkyyuElukI/AAAAAAAAAPE/va073kZy2mI/s200/tumblr_l9ts1c7xZv1qzjpmvo1_500.jpg" /></a></div><br />
<br />
<br />
biarlah rindu berkecimpung di alirnya waktu<br />
mungkin akan ada catatan, jalan dan pohon aru<br />
tentang gadis pantai yang mengikat rambutnya menjadi abu<br />
ia membiarkan kita mengenang masa, saat ia meminta gerhana membuat wajahnya di laut.<br />
<br />
entah berapa kata yang kutuliskan di halaman yang telah penuh daun kering<br />
menunggu hujan aku padamu, menunggu pasir-pasir hanyut ke selokan<br />
meminta radang kesepianku lebih tenggelam lebih dalam lagi<br />
menemui ajalnya di balik batu kali yang mengigil<br />
<br />
ikan-ikan menuju muara<br />
ia begitu lelah, mengendap di balik sampah-sampah masa lalu yang masih bergairah<br />
seperti kataku beberapa waktu lalu.<br />
: kita isi hidup tidak dengan sekedar mengumbar kangen, tidak lantas membuat cinta seolah-olah sepanjang pesan singkat yang harus dibalas. cinta itu disitu, dimuara menuju samuderanya. bersatu bersama waktu. bersama ajal lautan dan gunung-gunung. bersatu bersama keadaan yang nyata, tidak butuh ilusi, untuk memastikan apakah di dompetku masih tersimpan fotomu.Bambang Saswanda Harahaphttp://www.blogger.com/profile/05990199580916591579noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-1041460484301943428.post-63734108103115791952011-05-22T22:54:00.000+07:002011-05-22T22:54:56.058+07:00#di wajah puisi<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://4.bp.blogspot.com/-2dnTHzSW-6k/TdkxwvLirkI/AAAAAAAAAO8/sEAiJV353ew/s1600/deathnote1.jpg" imageanchor="1" style="margin-left:1em; margin-right:1em"><img border="0" height="200" width="138" src="http://4.bp.blogspot.com/-2dnTHzSW-6k/TdkxwvLirkI/AAAAAAAAAO8/sEAiJV353ew/s200/deathnote1.jpg" /></a></div><br />
<br />
<br />
seperti peluk yang khusyu'<br />
pagi tidak kembali<br />
pada petikan yang serupa<br />
<br />
saatnya tiba<br />
puisi berjalan pada takdirnya<br />
untuk ditulis kembali<br />
untuk dibaca sepanjang hayatnya<br />
<br />
tiba waktunya<br />
energi kita pulang pada sarangnya<br />
dan yang sisa<br />
adalah kertas-kertas masalalu yang diisi kenangan melebihi ukuran tubuhnya.<br />
<br />
pada tanah<br />
diceritakan televisi yang penuh gambar<br />
kematian tidak punya arus, tidak punya kabel,<br />
lihat saja betapa mudahnya ia padamBambang Saswanda Harahaphttp://www.blogger.com/profile/05990199580916591579noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-1041460484301943428.post-52647996179851246772011-05-21T20:20:00.000+07:002011-05-21T20:20:08.524+07:00Senja di kota hujan<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://1.bp.blogspot.com/-6QL5I5VtUgM/Tde774908DI/AAAAAAAAAO0/7gKhogplQEs/s1600/kota.jpg" imageanchor="1" style="margin-left:1em; margin-right:1em"><img border="0" height="134" width="200" src="http://1.bp.blogspot.com/-6QL5I5VtUgM/Tde774908DI/AAAAAAAAAO0/7gKhogplQEs/s200/kota.jpg" /></a></div><br />
<br />
<br />
dan telah sampai aku pada setumpuk kesakitan, <br />
antri dalam kota mimpi yang sedang dibuahi hujan, <br />
jalan-jalan sepi, cemara dan taman kota bercinta sendiri-sendiri, <br />
trotoar pecah dan lampu jalan memuncak ke langit, meninggalkan gelap menyepi di sudut hari, mungkin akan ada kejutan saat kau pulang<br />
mendapatiku telah menyatu menjadi bau aspalBambang Saswanda Harahaphttp://www.blogger.com/profile/05990199580916591579noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1041460484301943428.post-81120952596145719762011-05-21T20:14:00.000+07:002011-05-21T20:14:28.177+07:00Kubaca kau sendiri<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://3.bp.blogspot.com/-OldZZgSo6DY/Tde6jUNIXeI/AAAAAAAAAOs/Jz6lOrKXftM/s1600/buku.jpeg" imageanchor="1" style="margin-left:1em; margin-right:1em"><img border="0" height="200" width="200" src="http://3.bp.blogspot.com/-OldZZgSo6DY/Tde6jUNIXeI/AAAAAAAAAOs/Jz6lOrKXftM/s200/buku.jpeg" /></a></div><br />
kubaca lagi tulisan yang lama merumputi setiap halaman masalalu.<br />
pada satu tanggal yang kisah aku melihat kau hadir sebagai satu-satunya yang melengkapi, <br />
sebagai satu-satunya tempat menyatu, bersekutu, berpadu, berdecak, bersiul, berdengung, bahkan menggetarkan seluruh kesepianku, tanpa sadar aku sedang mencari kesunyian yang kau bawa<br />
- mencari dirimu dalam lembar-lembar yang semakin meninggalkanku.Bambang Saswanda Harahaphttp://www.blogger.com/profile/05990199580916591579noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1041460484301943428.post-85139526562015413002011-05-21T20:09:00.000+07:002011-05-21T20:09:24.988+07:00kempus pagi iniaku melihat taman dan jalan kampus ini sedang berkecimpung menjadi masa lalu, <div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://2.bp.blogspot.com/-34flkaVVbp4/Tde5dGBsJJI/AAAAAAAAAOk/Ku_de-IBkcw/s1600/dropout.jpg" imageanchor="1" style="margin-left:1em; margin-right:1em"><img border="0" height="200" width="137" src="http://2.bp.blogspot.com/-34flkaVVbp4/Tde5dGBsJJI/AAAAAAAAAOk/Ku_de-IBkcw/s200/dropout.jpg" /></a></div><br />
<br />
bahkan ruang kelas dan segenap catatan membusuk di sela jari-jari<br />
mereka berjalan, dengan segenap harapan yang menjadi-jadi<br />
anjinglah..!!Bambang Saswanda Harahaphttp://www.blogger.com/profile/05990199580916591579noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1041460484301943428.post-73524402660395193432011-05-21T19:56:00.001+07:002011-05-21T20:02:01.025+07:00Pagi, kopi dan asapnya yang mengepul<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://2.bp.blogspot.com/-gowqUfpskhM/Tde3qnTS2GI/AAAAAAAAAOc/WG8OHomHhpM/s1600/images%2B%25281%2529.jpg" imageanchor="1" style="margin-left:1em; margin-right:1em"><img border="0" height="178" width="200" src="http://2.bp.blogspot.com/-gowqUfpskhM/Tde3qnTS2GI/AAAAAAAAAOc/WG8OHomHhpM/s200/images%2B%25281%2529.jpg" /></a></div><br />
di dalam genangan kopi pagi ini<br />
ada kangen terapung<br />
dan di asapnya<br />
mengepul wajahmuBambang Saswanda Harahaphttp://www.blogger.com/profile/05990199580916591579noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1041460484301943428.post-76730112604319786802011-02-21T02:36:00.003+07:002011-02-21T02:37:35.811+07:00Musimsakaw pada kemarau panjang telanjang.<br />candu pada hujan tanpa pakaian.<br />aku?<br />waras tak waras mewarnaimu.Bambang Saswanda Harahaphttp://www.blogger.com/profile/05990199580916591579noreply@blogger.com3tag:blogger.com,1999:blog-1041460484301943428.post-38691498869584703552011-02-21T02:36:00.001+07:002011-02-21T02:36:44.339+07:00Panggil Aku Timurpanggil aku timur<br />dari jarak yang kita rangkul di sepertiga tatapan malam yang kusam<br />aku tidak sedang berdalih apakah cinta harus punya sebab<br />yang aku tahu hujan mengajarkan<br />di genangan air bekas kakimu aku tak mungkin membasuh mukaku<br />karenamu. aku menjadi unggun kesadaran untuk habis<br />lenyap<br />lindap<br />dan<br />ah<br />o<br />.Bambang Saswanda Harahaphttp://www.blogger.com/profile/05990199580916591579noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1041460484301943428.post-71516999460842338592011-02-21T02:35:00.000+07:002011-02-21T02:36:07.068+07:00Secangkir Tehmembaca hujan dan matahari yang merajuk<br />sepuluh tahun yang lalu saat cangkir teh yang kita sedu belum kusam<br />kau selalu katakan hidup dan bayang itu bertalian<br />disini. ditengah pelaminan anak-anak kita yang segera pergi<br />aku tahu : kau sedang menyeruput genangan sepi.<br />sendirian.Bambang Saswanda Harahaphttp://www.blogger.com/profile/05990199580916591579noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1041460484301943428.post-46039336986115413462011-02-21T02:34:00.000+07:002011-02-21T02:35:22.672+07:00Aku Kunjungi Makammuaku kunjungi makammu<br />aku dihasut kenangan<br />aku temui kenangan<br />aku timbul tenggelam<br />aku berlalu<br />beranjak dari namamu<br />aku pecahBambang Saswanda Harahaphttp://www.blogger.com/profile/05990199580916591579noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1041460484301943428.post-83165571812709506072011-02-21T02:33:00.002+07:002011-02-21T02:34:43.976+07:00kembalibarangkali sudah kodratnya, pertemuan tak sendiri<br />kenangan dan pergi. diam-diam membuntuti.<br />oh ayah..!!Bambang Saswanda Harahaphttp://www.blogger.com/profile/05990199580916591579noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1041460484301943428.post-8462486635975506242011-02-21T02:33:00.001+07:002011-02-21T02:33:51.359+07:00Lemari Bajuaku kunjungi lagi halaman tanggal di atas lemari baju<br />tanggal dengan bulan yang berhenti<br />lemari lapuk tanpa pewangi<br />kutemukan gaun pengantin yang kacau<br />entah sudah berapa lama beralalu<br />dari kejadian<br />api yang tak sempat dijinakkanBambang Saswanda Harahaphttp://www.blogger.com/profile/05990199580916591579noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1041460484301943428.post-69372949329133452182011-02-21T02:32:00.000+07:002011-02-21T02:33:19.117+07:00Diksore itu tua yang menatih<br />menghantar penat ke puncak kepundan<br />menata hari kah kau disana<br />bersama ibu oh adikku.<br /><br />aku disini sedang mengantar mimpi lapuk rumah<br />ke dalam beranda yang sudah kita sepakati dari awal<br />nyanyi burung dan kelakar angin di teras<br />kecapi air mata, atau sedu sedan yang menggigit<br />esok dan kelanjutan hari yang harus kita terkaBambang Saswanda Harahaphttp://www.blogger.com/profile/05990199580916591579noreply@blogger.com0