8.06.2008

cantik-cantik kok makan kangkung


Melintas hari memahat makna
dalam luka dan tawa
orientasi yang cenderung sama
pada sisi tak berbeda
setahun meretas garis
terlukis tanpa henti
diantara celah
tikungan sempit
berdinding batu bersisi curam
kita begitu berani sobat
sampai seluruh waktu kita serahkan pada
satu tempat yang akan kita selalu ingat
kebersamaan yang rumit
kadang harus luka
kadang lelah
tapi tanpa sadar kita bahagia memilih warna
tanpa sadar kita gila sobat
dalam gila diskusi
dalam gila orasi
dalam gila aksi
sobat ingat kita pernah takut dan berdarah
tapi tetap betah berlama-lama
kita tidak surut
untuk lari dan membawa sesal
sampai hari ini
akhir jalan
kita menuntaskannya
ketika kembali sepi
dalam kekosongan tanpa arti
kapan kita pulang?
ketempat dulu
bergerak dibawah langit
menengadah tanpa keluh kesah
kapa kita kembali
seperti saat-saat perjalanan pulang
kita berkelakar
sampai putus urat tawa
msing ingat sobat
diatas roda dua mu yang rakus
sepulang aksi
logika mu yang tak stabil
hal temeh yang kau ramu menjadi umpama
lihat didepan kita
cantik-cantik kok makan kangkung
katamu tanpa rasa
aku hanya bingung
melihat gilamu yang tidak kenal tempat


(untuk sobat ku Zulfan..

Mantan Ketua Umum

HMI Komisariat Fakultas Sastra USU 07-08

terus berkarya wa... hajar terus)