kepada anak kami
Jikapun kemarau hari ini masih panjang
Hiruplah embun ketika kalian bangun esok pagi
Mungkin disana ada bau dan wajah yang bayang
Kepada istri kami
Sampaikan genggam tangan dan janji beberapa waktu lalu
Kepada bau rumah dan tungku
Kami baik-baik saja, semoga selalu
Kepada kampung halaman
Jangan lagi tanya seberapa perih dan takut kami
Sebab perih sudah ditanam
Sebab takut sudah ditikam
……………………………………………..
Kelam sedang menari di badan bulan
Menanda hidup lebih besar dari sekadar jalan
Kawan, zaman memaksa kita harus berburu
Dimana tubuh siap menjadi peluru
Kepada mereka para pemuka
Mari! Kita serah darah untuk kebenaran
Bertangan kesadaran. Berkepala kepercayaan
Menembus kabut terus di hari buta
Kata-kata adalah senjata
Mimpi-mimpi adalah kemudi
Aku berkata mempersatu jiwa
Mengimpi kendali mencipta abdi
sambil kucingan dengan aparat
Ayo! kita nikmati waktu yang sekarat
Hingga terkejar fajar
Sebelum nanti dalam dada ada gentar
Medan, Ranah Nata 2010
Bambang Saswanda, Mh Poetra
Tidak ada komentar:
Posting Komentar