8.28.2009

Pamit

aku tak melihat lagi gelora mata yang membakar di tubuhku
hingga sepatahpun tiada tersisa

tentang pusara
tentang kamboja
tentang puisi
terkubur satu

kabar telah sampai
mungkin aku pamit mencumbumu
kata-kata yang setangah musim menduri dan membangunkanku

selamat tinggal

kutitip puisiku, pada angin, pada cahaya, pada malam, pada kehidupan yang masih menghidupinya tanpa penjaga. jikapun lapuk, biarkan ilalang dan rerumputan yang mamakamkan..!!

Tidak ada komentar: