aku tak melihat lagi gelora mata yang membakar di tubuhku
hingga sepatahpun tiada tersisa
tentang pusara
tentang kamboja
tentang puisi
terkubur satu
kabar telah sampai
mungkin aku pamit mencumbumu
kata-kata yang setangah musim menduri dan membangunkanku
selamat tinggal
kutitip puisiku, pada angin, pada cahaya, pada malam, pada kehidupan yang masih menghidupinya tanpa penjaga. jikapun lapuk, biarkan ilalang dan rerumputan yang mamakamkan..!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar